Tauhid Syarat Mutlak Masuk Surga

Orang yang menginginkan kebahagiaan di syurga harus memiliki modal tauhid. Orang-orang bertauhid pasti masuk surga, meskipun harus di adzab terlebih dahulu di neraka atas dosa-dosanya di dunia.

Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah saja, dan tidak ada sekutu bagi Nya dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Nya dan Rasul Nya, dan Isa adalah hamba Nya dan Rasul Nya, dan kalimat Nya yang ditiupkan kepada Maryam, dan ruh dari Nya, dan bersaksi bahwa surga benar adanya, dan neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkan nya ke dalam syurga, bagaimanapun amalannya.
HR Bukhari & Muslim

Dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari ‘Itban bin Malik bin ‘Amr bin Al ‘Ajlan Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . يَبْتَغِى بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
“Sesungguhnya Allah mengharamkan dari neraka, bagi siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya mengharap wajah Allah” (HR. Bukhari no. 425 dan Muslim no. 33).

Maka tidak heran prioritas dakwah Rasul dan orang-orang yang mengikuti beliau, adalah tauhid.

Mengapa harus belajar tauhid?

Belajar tauhid adalah kewajiban bagi semua muslim, karena tujuan diciptakan jin dan manusia adalah untuk bertauhid, yaitu mengesakan beribadah hanya kepada Allah.

Allah berfirman, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ – 51:56
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Q.S Dzariyat 56.

Continue reading

Pengagungan terhadap Ilmu

Syaikh Shalih bin Abdillah Al ‘Ushaimi dalam muqadimah kitab beliau, banyak sedikit nya Ilmu seseorang, sebanding dengan seberapa besar pengagungannya terhadap Ilmu.
Hati yang mengagungkan Ilmu, hati itu semakin pantas bersarangnya Ilmu.

Dua puluh perkara pengagungan Ilmu:

1. Membersihkan tempat Ilmu, yaitu hati. Bila hait kita bersih, ilmu akan berkenan masuk, dan bila bersih mudah menerima Ilmu. Hal yang mencegah ilmu masuk adalah kotoran syahwat dan syubhat.

2. Mengikhlaskkan niat karena Allah dalam menuntutnya.
☘️Menggangkat kebdodohan dari diri sendiri
?Menggangkat kebdodohan dari orang lain
?Menghidupkan Ilmu supaya tidak punah
?Mengamalkan ilmu

Continue reading

Sabar

kalau sabar dari syahwat yang diharamkan, maka ini dinamakan ‘iffah (menjaga kehormatan),

kalau sabar dari hal yang memancing kemarahan, maka ini dinamakan hilm (bijaksana),

kalau sabar dari hal yang memancing kebakhilan, maka ini dinamakan jawwad (dermawan),

kalau sabar dari hal yang memancing kemalasan disebut kais (rajin)

Prof. Dr. Sa’ad Al Khathlan,
dosen di King Saud University (KSU) Riyadh, Saudi Arabia.

Hati yang Selamat

Adalah hati yang selamat, yang akan menyelamatkan pemiliknya pada hari kiamat.
Allah berfirman:

“Yaitu di hari dimana harta dan anak laki-laki tidak berguna kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”

(QS. Asy Syu’ara: 88-89)

Dan makna hati yang sehat adalah
hati yang selamat dari seluruh syahwat yang menyelisihi syari’at Allah,
selamat dari seluruh syubhat,
selamat dari beribadah kepada selain Allah,
selamat dari berhukum kepada apa-apa yang tidak diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“(ketahuilah) Sesungguhnya di dalam sebuah jasad ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila daging itu rusak maka rusaklah seluruh jasad, ketahuilah Segumpal daging itu adalah hati)

[HR. Bukhari Muslim]

[Ustadz Muhammad Nuzul Dzikry, Lc]